TeoriTentang Bentuk Arsitektural
“Bentuk arsitektural adalah titik temu antara massa dan ruang ….
Bentuk-bentuk arsitektural, tekstur, material, pemisahan antara cahaya dan
bayangan, warna, merupakan perpaduan dalam menentukan mutu atau jiwa dalam
penggambaran ruang. Mutu arsitektur akan ditentukan oleh keahlian seorang
perancang dalam menggunakan dan menyatukan unsure-unsur tadi, baik dalam
pembentukan ruang dalam (interior) maupun ruang-ruang luar (eksterior) di
sekeliling bangunan-bangunan”
Edmund N. Bacon, Perancangan Kota, 1974
Bentuk merupakan sebuah istilah
inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Bentuk dapat dihubungkan pada
penampilanluar yang dapat dikenali seperti sebuah kursi atau seseorang yang
mendudukinya. Hal ini juga menjelaskan kondidi tertentu di mana sesuatu dapat
mewujudkan keberadaannya, misalnya bila kita bicara mengenai air dalam bentuk
es atau uap. Dalam seni dan perancangan, seringkali dipergunakan istilah tadi
untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan-cara dalam menyusun dan
mengkoordinasikan unsure-unsur dan bagian-bagian dari suatu komposisi untuk
mengahsilkan suatu gambaran nyata. Dalam konteks studi ini, bentuk dapat
dihubungkan baik dengan struktur internal maupun garis isternal serta prinsip
yang memberikan kesatuan secara menyeluruh. Jika bentuk lebih sering
dimaksudkan sebagai pengertian massa atau isi tiga-dimensi, maka wujud secara
khusus lebih mengarah pada aspek penting bentuk yang mewujudkan
penampilannya-konfigurasi atau perletakan garis atau kontur yang membatasi
suatu gambar atau bentuk,
2.1 Wujud
Sisi luar karakteristik atau
konfigurasi permukaan suatu bentuk tertentu. Wujud juga merupakan aspek utama
di mana bentuk-bentuk dapat diidentifikasi dan dikategorikan
Disamping wujud, bentuk memiliki cirri-ciri
visual seperti:
- Dimensi
Dimensi fisik suatu
bentuk berupa panjang, lebar dan tebal. Dimensi-dimensi ini menentukan proporsi
dari bentuk, sedangkan skalanya ditentukan oleh ukuran relatifnya terhadap
bentuk-bentuk lain dalam konteksnya.
- Warna
Merupakan sebuah fenomena pencahayaan dan
persepsi visual yang menjelaskan persepsi individu dalam corak, intensitas dan
nada. Warna adalah atribut yang paling menyolok membedakan suatu bentuk dari
lingkungannya. Warna juga mempengaruhi bobot visual suatu bentuk.
- Tekstur
Adalah kualitas yang dapat diraba dan
dapat dilihat yang diberikan ke permukaan oleh ukuran, bentuk, pengaturan dan
proporsi bagian benda. Tekstur juga menentukan sampai di mana permukaan suatu
bentuk mementulkan atau menyerp cahaya dating.
2.2. Sifat-sifat Bentuk
Bentuk juga memiliki sifat-sifat tertentu yang menentukan pola dan
komposisi unsure-unsurnya:
- Posisi
Letak dari sebuah bentuk adalah relative
terhadap lingkungannya atau lingkungan visual di mana bentuk tersebut terlihat.
- Orientasi
Arah dari sebuah bentuk relative terhadap
bidang dasar, arah mata angin, bentuk-bentuk benda lain, atau terhadap
seseorang yang melihatny.
- Inersia Visual
Merupakan tingkat
konsetrasi dan stabilitas suatu bentuk. Inersia visual suatu bentuk tergantung
pada geometri dan orentasinya relative terhadap bidang dasar, gaya tarik bumi,
dan garis pandang manusia
Semua sifat-sifat bentuk ini pada
kenyataannya dipengaruhi oleh keadaan bagaimana kita memandangnya:
- Perspektif atau sudut pandang yang berbeda memperlihatkan wujud ataupun aspek-aspek bentuk dalam pandangan mata manusia.
- Jarak kita terhadap bentuk tersebut menentukan ukuran yang tampak.
- Keadaan pencahayaan dimana kita melihat suatu bentuk akan mempengaruhi kejelasan dari wujud dan strukturnya.
- Lingkungan visual yang mengelilingi benda tersebut mempengaruhi kemampuan kita dalam menterjemahkan dan mengidentifikasi bentuk tersebut.
2.3. Wujud
wujud memperlihatkan sisi luar karakteristik suatu bidang atau
konfigurasi permukaan suatu bentuk runang. Wujud merupakan sarana pokok yang
memungkinkan kita mengenal, mengindentifikasi dan mengkategorikan gambar-gambar
dan bentuk-bentuk tertentu. Persepsi kita terhadap suatu wujud sangat
tergantung pada tingkat ketajaman visual yang terlihat sepanjang kontur yang
memisahkan suatu gambar dari latar belakangnya atau antara suatu bentuk dan
daerahnya.
Dalam arsitektur, kita berkonsentrasi
dengan wujud-wujud dari:
- Bidang lantai, dinding dan langit-langit yang membatasi ruang
- Bukaan-bukaan jendela dan pintu di dalam ruang tertutup.
- Baying-bayang (silhouette) dan kontur bentuk-bentuk bangunan.
2.3.1. Wujud Dasar
secara psikologis manusia secara
naluriah akan manyederhanakan lingkungan visualnya untuk memudahkan pemahaman.
Dalam setiap komposisi bentuk, kita cenderung mengurangi subyek utama dalam
daerah pandangan kita ke bentuk-bentuk yang paling sederhana dan teratur.
Semakin sederhana dan teraturnya suatu wujud, semakin mudah untuk diterima dan
dimengerti.
Secara geometri kita ketahui
wujud-wujud beraturan seperti lingkaran dan sederetan segi banyak beraturan
(yang memiliki sisi-sisi dan sudut-sudut yang sama) yang tak terhingga
banyaknya dapat dilukiskan di dalam lingkaran, segitiga, dan bujur sangkar.
- Lingkaran : sederetan titik-titik yan disusun dengan jarak yang sama dan seimbang terhadap
sebuah titik tertentu di dalam
lingkungan.
- Segitiga : sebuah bidang datar yang dibatasi oleh tiga sisi dan mempunyai tiga buah sudut.
- Bujur sangkar : sebuah bidang datar yang mempunyai empat buah sisi yang sama panjang dan empat
buah sudut siku-siku.

A. Lingkaran
Lingkaran adalah suatu yang terpusat,
berarah ke dalam dan pada umumnya bersifat stabil dan dengan sendirinya menjadi
pusat dari lingkungannya. Penempatan sebuah lingkaran pada pusat suatu bidang
akan memperkuat sifat dasarnya sebagai poros. Menempatkan garis lurus atau
bentuk-bentuk bersuduat lainnya disekitar bentuk lingkaran atau menempatkan
suatu unsure menurut arah kelilingnya, dapat menimbulkan perasaan gerak putar
yang kuat.
Komposisi dari lingkaran bisa mencapai
titik:
v Netral,
v Stabil
v Tidak stabil
v Seimbang
v Terpusat sendiri
v Dinamis
v Diam ditempat

B. Segitiga
Segitiga menunjukkan stabilitas. Apabila terletak pada salah satu
sisinya, segitiga merupakan bentuk yang sangat stabil. Jika diletakkan berdiri
pada salah satu sudutnya, dapat menjadi seimbang bila terletak dalam posisi
yang tepat pada suatu keseimbangan, atau menjadi tidak stabil dan cederung
jatuh ke salah satu sisinya

C. Bujur Sangkar
Bujur sangkar menunjukkan sesuatu yang murni dan rasional. Bentuk ini
merupakan bentuk yang statis dan netral serta tidak memiliki arah tertentu.
Bentuk-bentuk segi empat lainnya dapat dianggap sebagai variasi dari bentuk
bujur sangkar-yang berubah dengan penambahan tinggi atau lebarnya. Seperti juga
segitiga, bujur sangkar tampak stabil jika berdiri pada salah satu sisinya dan
dinamis jika berdiri pada salah satu sudutnya.

2.4. Bentuk Pejal Dasar
“ ….Kubus, kerucut, bola, silinder dan
peramida adalah bentuk-bentuk dasar utama dimana peran cahaya sangat penting:
kesan bentuk-bentuk ini tampak berbeda dan jelas bagi kita serta tanpa
keraguan. Inilah alasan mengapa bentuk-bentuk yang indah, bahkan bentuk-bentuk
yang paling indah” Le-Corbusier
Wujud dasar dapat dikembangkan atau
diputar untuk mengahasilkan bentuk ruang atau bentuk pejal yang berbeda,
teratur dan mudah dikenali. Lingkaran membentuk bola dan silinder, segitiga
membentuk kerucut dan piramida, bujur sangkar membentuk kubus. Dalam konteks
ini, istilah pejal (solid) bukan menjelaskan suatu benda yang padat dan keras
tetapi lebih pada suatu bentuk atau gambar geometric tigadimensi
- Bola:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh
perputaran sebuah setengah lingkaran pada garis tengahnya, di mana jarak semua
titik pada permukaan terhadap pusatnya adalah sama. Bola adalah bentuk yang
terpusat dan memiliki konsentrasi (pemusatan) yang tinggi. Seperti halnya
lingaran yang merupakan bentuk dasarnya, bola mempunyai titik pusat dan pada
umumnya stabil dalam lingkungannya. Bola cenderung menggelinding jika
diletakkan pada suatu bidang miring. Dilihat dari sudut manapun juga, wujud
bola selalu tampak sama.
- Silinder:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan olah
perputaran sebuah segi empat pada salah satu sisinya. Silinder terpusat pada
sumbu yang berbentuk garis yang menghubungkan pusat-pusat kedua permukaan
lingkaran yang ada. Silinder dapat diperpanjang dengan mudah menurut arah
sumbunya. Silinder merupakan bentuk yang stabil jika diletakkan pada permukaan
lingkarannya; berubah menjadi labil jika sumbunya dicondongkan.
- Kerucut:
Bentuk benda pejal yang dihasilkan oleh
perputaran sebuah segitiga pada salah satu sisinya. Seperti halnya
silinder, kerucut merupakan bentuk yang
sangt stabil jika berdiri di atas permukaan lingaran dasarnya dan berubah
menjadi tidak stabil jika sumbu vertikalnya dimiringkan atau dibalik. Bentuk
ini masih dapat diletakkan berdiri pada ujungya dalam suatu keadaan seimbang
yang kritis.
- Piramida:
Bentuk Polihedron
dengan dasar sisi banyak dan bidang-bidang segitiga yang bertemu pada satu
titik. Bentuk pyramid memiliki cirri-ciri yang serupa dengan kerucut. Oleh
karena semua permukaan sisi-sisinya merupakan bidang-bidang yang datar, maka
piramida dapat berdiri dengan stabil pada setiap permukaannya. Lain halnya
dengan kerucut yang berkesan lembut, piramida secara relative adalah bentuk
yang berkesan keras dan bersudut.
- Kubus:
Sebuah benda pejal prismatic yang memiliki
enam permukaan bujur sangkar yang berukuran sama, di mana setiap dua sisi yang
berhadapan membentuk sudut siku-siku. Karena dimensi-dimensi tersebut, kubus
adalah bentuk statis yang tidak menunjukkan gerak maupun arah. Bentuk ini
merupakan bentuk yang stabil kecuali jika berdiri di atas salah satu sisi atau
sudutnya. Walaupun profil sudut-sudutnya dipengaruhi oleh arah pandang kita,
kubus merupakan bentuk yang sangat mudah dikenali.
2.5. Bentuk-bentuk beraturan dan tidak
beraturan
Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk
yang berbubungan satu sama lain dan tersusun secara rapid an konsisten. Pada
umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu
atau lebih. Bola, silinder, kerucut, kubus, dan piramida merupakan contoh utama
bentuk-bentuk beraturan
Bentuk-bentuk dapat mempertahankan
keteraturannya meskipun dimensi-dimensinya diubah, ataupun unsure-unsurnya
ditambah atau dikurangi. Berdasarkan pengalaman dalam membangun bentuk-bentuk
serupa, kita dapat membangun suatu bentuk teratur yang baru berdasarkan bentuk
dasar meskipun dengan menghilangkan atau menambahkan beberapa bagiannya.
Bentuk tak teratur adalah bentuk yang
bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini
tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak
beraturan bisa berasal dari bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak
beraturan ataupun hasil dari komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk
beraturan.
Selama kita berkecimpung baik dengan
massa padat maupun ruang kosong di dalam arsitektur, bentuk-bentuk beraturan
bisa berada dalam bentuk-bentuk tak beraturan. Demikian juga bentuk-bentuk tak
beraturan bisa berada dalam bentuk-bentuk beraturan

2.6. Perubahan bentuk
Semua bentuk dapat dipahami sebagai
hasil dari perubahan benda pejal utama, melalui variasi-variasi yang timbul
akibat manipulasi dimensinya, atau akibat penambahan maupun pengurangan
elemen-elemennya.
- Perubahan Dimensi
Suatu bentuk dapat diubah dengan menggai
salah satu atau beberapa dimensi-dimensinya dan tetap mempertahankan
identitasnya sebagai anggota bagain dari
suatu bentuk. Sebuah kubus misalnya, dapat diubah menjadi bentuk-bentuk prisma
serupa dengan mengubah ukuran tinggi, lebar atau panjangnya. Bentuk tersebut
dapat dipadatkan menjadi bentuk bidang pipih atau direntangkan menjadi suatu
bentuk linier.
- Perubahan dengan Pengurangan
Suatu bentuk dapat diubah dengan
mengurangi sebagian dari volumnya. Tergantung dari banyaknya pengurangan, suatu
bentuk mampu mempertahankan identitas asalnya atau diubah menjadi suatu bentuk
yang lain sama sekali. Sebagai contoh, sebuah kubus dapat mempertahankan identitasnya
sebagai kubus walaupun sebagian dari kubus tersebut dihilangkan atau diubah
menjadi serangkaian bentuk polyhedron teratur yang menggambarkan suatu bola.
- Perubahan dengan Penambahan:
Suatu bentuk dapat diubah dengan menambah
unsure-unsur tertentu kepada volume bendanya. Sifat proses penambahan serta
jumlah dan ukuran relative unsure yang ditambahkan akan menentukan apakah
identitas bentuk asal dapat dipertahankan atau berubah.
2.7. Perubahan Bentuk
- Sebuah bola dapat diubah menjadi bentuk bulat terlur atau elips dengan cara memperpanjang salah satu sumbunya.
- Sebuah pyramid dapat diubah bentuknya dengan merubah dimensi dasarnya, modifikasi ketinggian puncaknya atau dengan memindahkan kedudukan titik puncak keluarnya dari sumbu vertical yang normal
- Sebuah kubus dapat diubah menjadi bentuk persegi panjang prismatic dengan memperpendek atau memperpanjang tinggi, lebar, ataupun tebalnya.

2.8. Bentuk yang dikurangi
Kita selalu mencari keteraturan dan kesenambungan di dalam
bentuk-bentuk yang dapat dilihat dalam batas pandangan. Apabila sebagian dari
bentuk pejal utama tersebut tersembunyi dari pandangan kita, kita cenderung
melengkapi bentuknya dan memandangnya seakan-akan bentuk tersebut utuh karena
secara naluriah benda tersebut akan terlihat utuh meskipun secara kasat mata
tidak terlihat. Sama halnya dengan bentuk-bentuk beraturan yang volumenya
hilang sebagian, bentuk-bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas
formalnya jika kita menganggapnya sebagai bentuk yang tidak lengkap. Kita
menyebut bentuk-bentuk terselubung ini sebagai bentuk-bentuk yang dikurangi.
Karena sangat mudah dikenali, bentuk-bentuk deometrik sederhana.
Seperti bentuk pejal utama, dapat menerima secara langsung adanya
pemotongan. Bentuk-bentuk ini akan tetap mempertahankan identitas formalnya
jika bagian-bagian volumenya dihilangkan tanpa merusak sisi, sudut dan profil
keseluruhan.
Keraguan akan identitas asli akan timbul jika sebagian dari bentuk
tersebut dihilangkan dari volumenya dengan merusak sisi-sisinya dan secara
drastis mengubah profilnya.
Pada deretan gambar-gambar ini, kapankah bentuk bujur sangkar yang
dihilangkan salah satu sudutnya ini diubah menjadi sebuah konfigurasi “ L “
yang terdiri dari dua buah bidang empat persegi panjang?
Volume ruang dapat dikurangi untuk menciptakan jalan masuk yang
menjorok ke dalam, halaman terbuka, ataupun bukaan-bukaan jendela yang
terbentuk oleh adanya bukaan pada permukaan dinding secara vertical dan
horizontal.

2.9. Bentuk yang ditambah
Apabila sebuah bentuk terpotong diperoleh dengan menghilangkan
sebagian dari volume asalnya, maka suatu bentuk dengan penambahan dihasilkan
dengan menghubungkan satu atau beberapa bentuk tambahan lain terhadap volume
yang sudah ada.
Kemungkinan-kemungkinan dasar untuk penggabungan dua bentuk atau
lebih adalah:
- Gaya tarik ruang
Tipe hubungan ini terjadi karena kedua
bentuk relative berdekatan satu dengan yang lain, atau saling membagi/
memberikan sifat visual umumnya seperti wujud, warna, atau material
- Hubungan antar sisi
Pada tipe dengan pertemuan antar sisi ini,
maka bentuk-bentuk itu akan memiliki satu sisi bersama-sama dan dapat berporos
pada sisi tersebut.
- Hubungan antar permukaan bidang
Pada tipe pertemuan permukaan bidang ini,
kedua bentuk memiliki bidang-bidang datar yang berhubungan dan terletak sejajar
satu sama lain
- Ruang-ruang yang saling terkait
Pada tipe dengan volume-volume ruang yang
saling berkaitan ini, bentuk-bentuk ruang tersebut saling menembus ke dalam
masing-masing ruangnya. Bentuk-bentuk ini tidak perlu memilik kesamaan visual
Berikut ini mengkategorikan bentuk-bentuk dengan penambahan
menurut sifat hubungan yang muncul diantara bentuk-bentuk komponennya sebaik
konfigurasi keseluruhannya.
- Bentuk Terpusat
Terdiri dari sejumlah
bentuk sekunder yang mengelilingi satu bentuk dominant yang berada tepat di
pusatnya
- Bentuk Linier
Terdiri atas
bentuk-bentuk yang diatur berangkaian pada sebuah baris
- Bentuk Radial
Merupakan suatu komposisi dari
bentuk-bentuk linier yang berkembang kearah luar dari bentuk terpusat dalam
arah radial.
- Bentuk Cluster.
Sekumpulan
bentuk-bentuk yang tergabung bersama-sama karena saling berdekatan atau saling
memberikan kesamaan sifat visual.
- Bentuk Grid
Merupakan
bentuk-bentuk modular yang dihubungkan dan diatur oleh grid-grid tiga dimensi.

2.10. Bentuk Terpusat
Bentuk-bentuk terpusat menuntut
adanaya dominasi secara visual dalam keteratuan geometris, bentuk yang harus
ditempatkan terpusat, misalnya seperti bola, kerucut, ataupun silinder. Oleh
karena sifatnya yang terpusat, bentuk-bentuk tersebut sangat ideal sebagai
struktur yang berdiri sendiri, dikelilingi oleh lingkunganya, mendominasi
sebuah titik didalam ruang, atau menempati pusat suatu bidang tertentu. Bentuk
ini dapat menjadi symbol tempat-tempat yang suci atau penuh penghormatan, atau
untuk mengenang kebesaran seseorang atau suatu peristiwa.

2.11. Bentuk Linier
Bentuk garis lurus atau linier dapat
diperoleh dari perubahan secara proposional dalam dimensi suatu bentuk atau
melalui pengaturan sederet bentuk-bentuk sepanjang garis. Dalam kasus tersebut
deretan bentuk dapat berupa pengulanangan atau memiliki sifat serupa dan
diorganisir oleh unsure lain yang terpisah dan lain sama sekali seperti sebuah
diding atau jalan.
- Bentuk garis lurus dapat dipotong-potong atau dibelolkkan sebagai penyeluaian terhadap kondisi setempat seterti topografi, pemandangan tumbuh-tumbuhan, maupun keadaan lain yang ada dalam tapak.
- Bentu garis lurus dapat diletakkan dimuka atau menunjukkan sisi suatu ruang luar atau membentuk bidang masuk ke suatu ruang di belakangnya.
- Bentuk linier dapat dimanipulasi untuk membatasi sebagian.
- Bentuk linier dapat diarahkan secara vertical sebagai suatu unsure menara untuk menciptakan sebuah titik dalam ruang.
- Bentuk linier dapat berfungsi sebagai unsure pengatur sehingga bermacam-macam unsure lain dapat ditempatkan disitu.

2.12. Bentuk radial
Suatu bentuk radial terdiri dari atas bentuk-bentuk linier yang
berkembang dari suatu unsure inti terpusat kearah luar menurut jari-jarinya. Bentuk ini
menggabungkan aspek-aspek pusat dan linier menjadi satu komposisi.
Inti tersebut dapat dipergunakan baik
sebagai symbol ataupun sebagai pusat fungsional seluruh organisasi. Posisinya
yang terpusat dapat dipertegas dengan suatu bentuk visual dominant, atau dapat
digabungkan dan menjadi bagian dari lengan-lengan radialnya.
Lengan-lengan radial memiliki
sifat-sifat dasar yang serupa dengan bentuk linier, yaitu sifat ekstrovertnya.
Lengan-lenga radial dapat menjangkau ke luar dan berhubungan atau meningkatkan
diri dengan sesuatu yang khusus di suatu tapak. Lengan-langan radial dapat
membuka permukaanya yang diperpanjang untuk mencapai kondisi sinar matahari,
angin, pemandangan atau ruang yang diinginkan.
Organisasi bentuk radial dapat dilihat
dan dipahami dengan sempurna dari suatu titik pandang di udara. Bila dilihat
dari muka tanah, kemungkinan besar unsure pusatnya tidak akan dengan jelas, dan
pola penyeberan lengan-lengan linier menjadi kabur atau menyimpang akibat
pandangan perspektif.

2.13. Bentuk kelompok (cluster)
Jika organisasi terpusat memiliki
dasar geometric yang kuat dalam penataan bentuk-bentunya, maka organisasi
kelompok dibentuk berdasarkan persyaratan fungsional seperti ukuran, wujud
ataupun jarak letak. Walaupun tidak memiliki aturan deometrik dan sifat
introvert bentuk perpusat organisasi kelompok cukup fleksibel dalam memadukan
bermacam-macam wujud, ukuran, dan orientasi ke dalam strukturnya.
Berdasarkan fleksibilitasnya,
organisasi kelompok bentuk-bentuk dapat diorganisir dengan berbagai cara
sebagai berikut:
- Dapat dikaitkan sebagai anggota tambahan terhadap suatu bentuk atau ruang induk yang lebih besar
- Dapat dihubungkan dengan mendekatkan diri untuk menegaskan dan mengekspresikan volumenya sebagai suatu kesatuan individu.
- Dapat menghubungkan volume-volumenya dan bergabung menjadi suatu bentuk tunggal yang memiliki suatu variasi tampak
Suatu organisasi kelompok dapat juga
terdiri dari bentuk-bentuk yang umumnya setera dalam ukuran, wujud dan fungsi.
Bentuk-bentuk ini secara visual disusun menjadi sesuatu yang koheren, organisasi
nonhirarki, tidak hanya melalui jarak yang saling berdekatan namun juga melalui
kesamaan sifat visual yang dimilikinya.
Sejumlah bentuk perumahan kelompik
dapat dijumpai dalam berbagai bentuk arsitektur tradisional dari berbagai
kebudayaan. Meskipun tiap kebudayaan melahirkan suatu jenis yang unik sebagai
tanggapan terhadap factor kemampuan teknis, iklim dan social budaya,
pengorganisasian perumahan kelompok ini pada umumnya mempertahankan
individualitasnya masing-masing unitnya serta suatu tingkat keragaman moderat
dalam konteks keseluruhan penataan.

2.14. Bentuk grid
Grid adalah suatu system perpotongan
dua garis-garis sejajar atau lebih yang berjarak teratur. Grid membentuk suatu
pola geometric dari titik-titik yang berjarak teratur pada perpotongan
garis-garis grid dan bidang-bidang beraturan yang dibentuk oleh garis-garis
grid itu sendiri.
Grid yang paling umum adalah yang
berdasarkan bentuk geometri bujur sangkar. Karena kesamaan demensi dan sifat
semetris dua arah, grid bujur sangkar pada prinsipnya, tak berjenjang dan tak
berarah. Grid bujur sangkar dapat digunakan sebagai skala yang membagi suatu
permukaan menjadi unit-unit yang dapat dihitung dan memberikannya suatu tekstur
tertentu. Grid bujur sangkar juga dapat digunakan untuk menutup beberapa
permukaan suatu bentuk dan menyatukannya dengan bentuk geometri yang berulang
dan mendalam.
Bujur sangkar, bila diproyeksikan
kepada dimensi ketiga, akan menimbulkan suatu jaringan ruang dari titik-titik
dan garis-garis referensi. Di dalam kerangka kerja modular ini, beberapa bentuk
dan ruang dapat diorganisir secara visual.

2.15. Penggabungan bentuk geometri
Apabila dua buah bentuk yang berbeda
geometri atau berlawanan orientasinya dan saling menembus batas masing-masing. Maka
masing-masing bentuk akan bersaing untuk mendapatkan supermasi dan dominasi
secara visual. Pada situasi semacam ini, bentuk-bentuk berikut ini dapat
berkembang:
- kedua bentuk dapat menghilangkan identitas masing-masing dan bersatu menciptakan suatu bentuk komposit yang baru.
- Salah satu dari kedua bentuk tersebut dapat menerima bentuk yang lain secara keseluruhan di dalam ruangnya.
- Kedu bentuk tersebut dapat mempertahankan identitas masing-masing dan bersama-sama memiliki bagian volume yang saling berkaitan.
- Kedua bentuk dapat terpisah dan dihubungkan oleh unsure ketiga yang memiliki geometri serupa dengan salah satu bentuk asalnya.
Bentuk-bentuk yang berbeda dalam hal
geometri atau orientasi mungking tergabung dalam suatu organisasi tunggal untuk
beberapa alas an sebagai berikut:
- Untuk menampung atau menekankan kebutuhan-kebutuhan yang berbeda dari ruang interior dan bentuk eksterior.
- Utnuk menunjukkan kepentingan fungsional atau simbolis dari suatu betntuk atau ruang di dalam konteksnya.
- Untuk menciptakan suatu bentuk komposit yang menggabungkan geometri-geometri kontras kepada organisasi terpusatnya.
- Utnuk mengarahkan suatu ruang terhadap suatu arah tertentu di dalam tapak bangunan.
- Untuk membentuk volume ruang yang jelas dari suatu bentuk bangunan.
- Untuk menunjukkan dan menegaskan bermacam-macam system konstruksi atau mekanik yang berada di dalam sebuah bentuk bangunan
- Untuk memperkuat kondisi local yang simetris dalam suatu bentuk bangunan.
- Untuk menanggapi geometri-geometri yang berbeda topografi, tumbuh-tumbuhan, batas-batas tapak, atau struktur-struktur yang sudah ada di lapangan
- Untuk memanfaatkan jalur gerak yang sudah ada pada suatu tapak bangunan.
Bentuk penggabungan dua bentuk
diantaranya:
1. lingkaran dan bujur sangkar
2. grid yang diputar
Konsep Desain Arsitectur
Salam Arsitek!
Kali ini saya coba share mengenai konsep desain dalam arsitektur, soalnya banyak temen-temen khususnya junior-junior masih menanyakan “apa itu konsep desain arsitektur?” ya sudah berhubung waktu sempit karena banyak tugas studio tanpa basa-basi langsung saja di baca di bawah ini.
Kali ini saya coba share mengenai konsep desain dalam arsitektur, soalnya banyak temen-temen khususnya junior-junior masih menanyakan “apa itu konsep desain arsitektur?” ya sudah berhubung waktu sempit karena banyak tugas studio tanpa basa-basi langsung saja di baca di bawah ini.

Konsep adalah langkah yang paling sulit dalam proses desain. Konsep akan memandu semua keputusan desain masa depan Kamu. Konsep diungkapkan melalui sketsa dan pernyataan. Sebuah sketsa abstrak dapat mengekspresikan konsep utama yang ingin Kamu ikuti. Gambar dan contoh proyek lain dapat digunakan untuk mengekspresikan citra yang Kamu inginkan.
The Concept Vision
Konsep mengintegrasikan Site, Program dan Formulir sesuai dengan ide holistik atau visi. Ini berarti mengkomunikasikan keinginan desainer arsitektur untuk berkomunikasi dengan pengguna dan orang yang melihat karya arsitektur. Ini akan memberikan gambar, landmark dan tempat. Proyek ini seperti sebuah cangkir yang berisi kopi! Cangkir adalah site sementara kopi adalah program.Konsep memberi bentuk dan penampilan ke "cangkir" dan rasa "kopi".
Concept Information Sources
Program dan analisis site memberikan kita informasi, pertimbangan dan kondisi yang mempengaruhi keputusan desain kita. Konsep ini memberikan pemahaman yang holistik yang membawa program dan site bersama-sama. Ini akan memberikan solusi untuk persyaratan program, kondisi lokasi dan aspirasi manusia. Bangunan ini akan terlihat oleh masyarakat (pengguna langsung). Sumber konsep dapat dari alam, teknologi, budaya, sastra, seni, site, program, dll. Hal ini dapat secara langsung ataupun tidak langsung (abstrak).
Concept Communication
Konsep tersebut diungkapkan menggunakan sketsa, gambar, teks dan komunikasi lisan. Semua keterampilan ini diperlukan untuk konsep secara jelas dipahami dan diterima.
Presentation of Concept
Digital - menggunakan presentasi PowerPoint komputer. Kamu dapat memindai sketsa Kamu dan memasukkan foto dan gambar dari ide-ide Kamu. Gunakan semua gambar yang diperlukan yang dapat mengkomunikasikan konsep Kamu.
Manual - menggunakan satu papan untuk menggambarkan gambar dan gambar yang diperlukan untuk menggambarkan konsep Kamu.
Bagaimana proses desain?
Proses perancangan struktur bangunan, ruang atau biasanya terdiri dari tahap desain. Hal ini penting untuk memahami dan mengingatkan diri Kamu dari fase ini, perlu diingat persis apa yang Kamu capai.
Proses perancangan struktur bangunan, ruang atau biasanya terdiri dari tahap desain. Hal ini penting untuk memahami dan mengingatkan diri Kamu dari fase ini, perlu diingat persis apa yang Kamu capai.

Tahap Analisis Site harus menangani pemilihan konsep Kamu. Ini mencakup topik "relevan" seperti: topografi, iklim, jalan matahari, angin, view (ke dan dari), akses, bangunan, dll
• Karakteristik fisik: ukuran, konfigurasi, topografi, geoteknik, dll
• Iklim: angin, orientasi matahari, suhu, kelembaban, curah hujan, dll
• Faktor Lingkungan: view, vegetasi yang ada, drainase, dll
• Akses
• penggunaan lahan yang berdekatan dan faktor site lainnya
Parkir merupakan masalah yang sangat penting, terutama di bagian dunia di mana transportasi yang lebih tergantung pada mobil daripada angkutan umum.Dan, jenis proyek (stasiun layanan di jalan raya) hanya dapat diakses oleh mobil.Area parkir akan menjadi titik awal untuk akses masyarakat terhadap proyek tersebut. Site Plan akan menggambarkan bagaimana Kamu menyelesaikan akses dan masalah parkir.
Waktu yang paling efektif untuk melakukan perubahan adalah selama pemrograman. Ini fase proyek adalah waktu terbaik bagi pihak yang berkepentingan untuk mempengaruhi hasil proyek.
Fungsi dinyatakan sebagai nama kamar atau ruang. Mereka juga diidentifikasi sebagai daerah yang dibutuhkan untuk mengakomodasi fungsi tersebut. Mereka kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk untuk membantu kita membandingkan secara visual ukuran satu sama lain.
Efisiensi Bangunan
Pemrograman adalah kegiatan menentukan "Program", atau seperangkat kebutuhan bahwa bangunan harus memenuhi. Setiap proyek terdiri dari beberapa daerah "ditugaskan" untuk fungsi-fungsi tertentu. Daerah ini biasanya dinyatakan dan diidentifikasi oleh buku klien atau data. (Neufert, Time Saver Standard, dll)
Daerah yang belum ditetapkan sangat substansial persen dari luas bangunan.Rasio Efisiensi gedung bervariasi secara signifikan untuk jenis bangunan yang berbeda. Jika dicatat secara tidak benar, dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada pembangunan kualitas proyek.Memperkirakan jumlah besaran ruang yang akan diperlukan untuk memperhitungkan masing-masing dari fungsi ruang, termasuk:
• Ruang Sirkulasi
• Dinding
• Mechanical and electric rooms
• Istirahat kamar
• dll.
Hubungan
Hubungan antara fungsi diilustrasikan sebagai diagram bubble tanpa mempertimbangkan ukuran ruang. Tahap kedua adalah untuk menggambarkan hubungan menggunakan ukuran sebenarnya dari fungsi. Tahap ketiga adalah untuk mendistribusikan fungsi di site menurut diagram bubble mereka yang disebut "Zonasi".

Sintesis mengacu pada kombinasi dari dua atau lebih entitas yang bersama-sama membentuk sesuatu yang baru. Dalam Desain Arsitektur ini berarti "mensintesis" "kondisi site, persyaratan program dan prinsip-prinsip bentuk pada entitas di bawah bimbingan dari" konsep. "
4 - Tahap Skema Desain
Setelah menetapkan program untuk sebuah proyek, fokus dalam proses desain arsitektur bergeser dari apa masalahnya bagaimana untuk memecahkan masalah tersebut. Selama skematik desain, fokusnya adalah pada "skema", atau desain tingkat tinggi secara keseluruhan. Di sini, detail kecil harus diabaikan untuk fokus yang bukan pada menciptakan solusi yang koheren yang mencakup proyek secara keseluruhan.
Setelah menetapkan program untuk sebuah proyek, fokus dalam proses desain arsitektur bergeser dari apa masalahnya bagaimana untuk memecahkan masalah tersebut. Selama skematik desain, fokusnya adalah pada "skema", atau desain tingkat tinggi secara keseluruhan. Di sini, detail kecil harus diabaikan untuk fokus yang bukan pada menciptakan solusi yang koheren yang mencakup proyek secara keseluruhan.
5 - Tahap Desain Pengembangan
Selama tahap pengembangan desain proses desain arsitektur, skema ini disempurnakan menjadi desain akhir. Pada tahap sebelumnya, fokus telah di proyek secara keseluruhan. Selama Pengembangan Desain, menjadi penting untuk memberikan perhatian individual untuk setiap aspek, setiap ruang dan setiap detail proyek.
Selama tahap pengembangan desain proses desain arsitektur, skema ini disempurnakan menjadi desain akhir. Pada tahap sebelumnya, fokus telah di proyek secara keseluruhan. Selama Pengembangan Desain, menjadi penting untuk memberikan perhatian individual untuk setiap aspek, setiap ruang dan setiap detail proyek.
Pada tahap ini proses desain arsitektur, fokus bergeser dari desain untuk mengkomunikasikan desain dan menyediakan semua informasi yang diperlukan untuk konstruksi.
Pemahaman kita tentang segala aspek membantu kita merancang bangunan yang baik. Hal tersebut meliputi Psikologi (individu), Sosiologi (kelompok), Perilaku (individu dan kelompok), Antropologi (budaya) dan Sejarah (peradaban). Itu sebabnya tanggung jawab kita sebagai arsitek yang luar biasa karena produk Kita mempengaruhi orang-orang, masyarakat dan budaya.
Gambar
Gambar yang digunakan untuk mengekspresikan proyek termasuk:
• Site Plan (Layout)
• Gambar Rencana
• Potongan
• Ketinggian
• Detail
• 3-D (perspektif, aksonometri, isometrics)
• Model
Demikianlah posting kali ini, semoga bermanfaat untuk kita
semua. Kalau ada kesalahan mohon kritik & saran, maklum lah masih belajar :D
jangan lupa komennya ya.
Wassalam!
jangan lupa komennya ya.
Wassalam!
No comments:
Post a Comment